JUFE-188 Ai Sayama – Sub Indo Selingkuh di Sebelah Suaminya
Directors
Stars
Biographical
- Name: Ai Sayama
- Born: Jan. 08, 1989
- Age: 35 year
- Blood Type: A
- Breast: 98 cm
- Waist: 61 cm
- Hips: 90 cm
- Height: 165 cm
- Views: 4.3M
- Total Videos: 344
- Twitter: N/A
- Instagram: N/A
- Tik Tok: N/A
JUFE-188 Ai Sayama – Sub Indo Tante Seksi dan Binal Yang Sedang Merawat Suaminya, Ngentot Dengan Pasien Sebelah Suaminya
Release date: 2020-06-27
Code: JUFE-188 Ai Sayama – Sub Indo
Title: 夜●い妻 献身的に夫の看病をする清楚な人妻が隣に入院してきた男と交わるまで… 佐山愛
Actress: Sayama Love
Genre: Wife, Big Breasts, Individual, Ntr, Creampie, Masturbate, Hd, Exclusive, Big tits, Creampie, Cuckold, Married Woman, Masturbation, Solowork
Series: 夜●い妻
Maker: Fitch
Director: 江戸川乱交
Label: Fitch
Kerinduan yang Diam-diam
Ai Sayama adalah seorang wanita yang terombang-ambing dalam lautan kerinduan. Dunianya berputar di sekitar Tatsuro, suaminya, seorang pria dengan kehangatan yang menerangi hari-harinya. Namun, ada bayangan yang menyusup ke dalam keberadaan indah mereka. Setahun telah berlalu sejak kesehatan Tatsuro memburuk, dan dengan itu, kehidupan intim mereka menyusut menjadi sekadar bisikan.
Kamar rumah sakit mereka adalah tempat perlindungan dari keputusasaan. Ai, seorang wanita yang berjiwa cemerlang, mendapati dirinya terjebak dalam penjara keadaan. Dia merawat Tatsuro dengan pengabdian yang mendekati sakral, tetapi keintiman fisik yang pernah mereka bagi hanyalah kenangan yang jauh. Lingkungan rumah sakit yang steril sepertinya memperbesar kerinduannya, mengubahnya menjadi kehadiran yang terus-menerus dan menyakitkan.
Tetangga mereka di kamar sebelah adalah seorang wanita bernama Iida. Jiwa yang tenang, dia menanggung beban perjuangannya yang diam-diam. Suatu sore, kebetulan saja, momen privasi hancur. Sekilas, gambaran sekilas, wahyu. Ai menyaksikan tindakan penghiburan pribadi, permohonan kelegaan dalam hati. Hal ini sangat kontras dengan kesulitan yang dialaminya, sebuah pengingat akan kebutuhan fisik yang seringkali tidak terucapkan.
Malam itu, saat keheningan menyelimuti bangsal, Ai mendapati dirinya tertarik ke kamar Iida. Campuran rasa ingin tahu dan empati mendorongnya maju. Ruangan itu bermandikan cahaya bulan yang lembut, memancarkan cahaya halus pada wanita yang sedang tidur. Pada saat itu, permadani emosi yang rumit terjalin dalam hati Ai. Itu adalah persekutuan yang hening, pemahaman bersama tanpa kata-kata. Pengakuan diam-diam atas kebutuhan manusia, kerinduan yang melampaui batas-batas keadaan masing-masing.
Saat fajar menjelang, Ai kembali ke kamarnya sendiri, membawa serta perspektif barunya. Malam itu menjadi katalisator, percakapan hening yang mengungkapkan banyak hal. Dalam keheningan rumah sakit, di tengah beban penyakit yang sama, dia menemukan pelipur lara yang aneh, persaudaraan diam-diam yang ditempa dalam wadah berbagi pengalaman kemanusiaan.