ATID-440 Nanami Misaki JAVSubIndo – Ayah Tiri Yang Membuatku Ketagihan
Directors
Stars
Biographical
- Name: Nanami Misaki
- Born: Jun. 09, 1996
- Age: 27 year
- Blood Type: O
- Breast: 80 cm
- Waist: 59 cm
- Hips: 83 cm
- Height: 150 cm
- Views: 1M
- Total Videos: 101
- Twitter: @m_nanami_m
- Instagram: misaki_nanami7
- Tik Tok: N/A
ATID-440 Nanami Misaki JAVSubIndo – Ayah Tiri Yang Membuatku Ketagihan
Release date: 2020-10-03
Code: ATID-440 Nanami Misaki JAVSubIndo
Title: 最低最悪なあの男に恥ずかしいほど何度もイカされて…。 岬ななみ
Actress: Nanami Misaki
Genre: Humiliation, Sister, Individual, Ntr, Plot, Hd, Exclusive, abuse, Cuckold, Drama, Older sister, Solowork,
Series: 最低最悪なあの男に恥ずかしいほど何度もイカされて…。
Maker: Attackers
Director: ナオト
Label: in mad
Pertunangan Nanami Misaki seharusnya menjadi saat paling membahagiakan dalam hidupnya, dipenuhi dengan kegembiraan merencanakan masa depannya bersama tunangan tercintanya, Kenji. Namun, sebuah bayangan membayangi rencana pernikahannya, sebuah bayangan yang sepertinya tidak bisa dia hilangkan. Kenji, yang selalu lembut dan pengertian, memperhatikan bahwa Nanami bersikeras untuk mengecualikan satu orang dari daftar tamu mereka: ayah tirinya.
ATID-440 Nanami Misaki EngSubJAV Rasa ingin tahu menggerogoti Kenji, tapi setiap kali dia memulai pembicaraan, Nanami akan mengubah topik atau mundur ke dalam keheningan yang berat. Dia bisa melihat rasa sakit di matanya, ketegangan yang menegangkan bahunya, dan itu sangat membuatnya khawatir. Dia ingin mengerti, untuk mendukungnya dengan cara apapun yang dia bisa, tapi Nanami belum siap untuk membuka pintu itu.
Konfrontasi yang tidak diinginkan ini terjadi secara tidak terduga. Suatu sore yang cerah, saat Nanami dan Kenji sedang menyelesaikan rincian upacara mereka, bel pintu berbunyi. Yang membuat Nanami ngeri, itu adalah ayah tirinya. Dia berdiri di sana, dengan sikap arogan dan tatapan tajam yang sama seperti yang menghantui masa kecilnya.
Jantung Nanami berdebar kencang saat dia berusaha mempertahankan ketenangannya. Dia bisa merasakan empedu naik ke tenggorokannya, luka lama terkoyak. Ayah tirinya, pria yang telah membuat hidupnya sengsara, selalu berterus terang dan kasar, kebalikan dari sifat Kenji yang baik hati dan lembut.
“Halo, Nanami,” sapanya, suaranya terdengar familiar hingga membuatnya merinding.
“Apa yang kamu lakukan di sini?” dia bertanya, nyaris tidak bisa menahan getaran dalam suaranya.
“Aku sudah mendengar tentang pernikahannya,” katanya sambil melangkah masuk tanpa menunggu undangan. “Kupikir aku akan mampir dan melihat bagaimana keadaan gadis kecilku.”
Nanami menegang. Cara dia mengatakan “gadis kecilku” terasa seperti sebuah tamparan di wajahnya. Dia tidak pernah menjadi gadis kecilnya, dan dia berharap untuk meninggalkan semua kenangan menyakitkan itu. Tapi sekarang mereka terhempas kembali, dengan dia berdiri tepat di tengah-tengah kehidupan barunya.
Kenji, merasakan ketegangan, mendekat dan memperkenalkan dirinya dengan sopan. Perbedaan antara kedua pria ini sangat mencolok. Sikap Kenji yang tenang dan penuh hormat hanya menonjolkan kekasaran ayah tirinya.
Menit demi menit berlalu, Nanami semakin sulit menyembunyikan rasa permusuhannya. Kehadiran ayah tirinya merupakan pengingat beracun akan segala hal yang dibencinya. Kenangan akan kata-kata kasar dan perilakunya yang mendominasi muncul kembali, masing-masing mengingatkan mengapa dia berjuang begitu keras untuk membangun kehidupan yang jauh darinya.
“Yah, menurutku kamu baik-baik saja,” kata ayah tirinya, matanya dingin dan penuh perhitungan. “Jangan lupa dari mana asalmu.”
Nanami bisa merasakan tatapan Kenji padanya, penuh kekhawatiran dan kebingungan. Dia tahu dia harus menjelaskan segalanya padanya pada akhirnya, tapi saat ini, yang dia inginkan hanyalah pria ini pergi dan tidak pernah kembali.
Saat ayah tirinya akhirnya berbalik untuk pergi, dia menatap Nanami untuk terakhir kalinya, ekspresinya merupakan campuran rasa jijik dan hal lain yang tidak dapat dia pahami. “Aku akan menemuimu, Nanami.”
Ketika pintu di belakangnya tertutup, Nanami menghela nafas yang tidak dia sadari telah dia tahan. Kenji memeluknya, sentuhannya menenangkan sarafnya yang tegang. “Nanami, tentang apa tadi?”
Dia menatapnya, air mata mengalir di matanya. “Ceritanya panjang, Kenji. Sebuah cerita yang seharusnya kuceritakan padamu sejak lama.”
Saat mereka duduk bersama, Nanami tahu bahwa berbagi masa lalunya tidaklah mudah. Namun dengan Kenji di sisinya, dia merasakan secercah harapan. Mungkin, mungkin saja, dia akhirnya bisa menghadapi setan masa lalunya dan mengistirahatkan mereka, untuk selamanya.