ADN-161 Suzu Harumiya JAV Sub Indo JAV Info Xyz
Directors
Stars
Biographical
- Name: Suzu Harumiya
- Born: Jan. 10, 1996
- Age: 28 year
- Blood Type: A
- Breast: 90 cm
- Waist: 57 cm
- Hips: 85 cm
- Height: 160 cm
- Views: 17.8K
- Total Videos: 10
- Twitter: @harumiya_suzu
- Instagram: N/A
- Tik Tok: N/A
ADN-161 Suzu Harumiya JAV SubIndo – Berhubungan Intim Dihadapan Suamiku Penuh Dengan Nafsu Birahi
Release date: 2018-04-07
Code: ADN-161 Suzu Harumiya SubIndo
Title: 夫の目の前で犯●れて― 積年の欲望 春宮すず
Actress: Suzu Harumiya
Actor: Sugiura Bokki
Genre: Individual, Hd, Exclusive, Creampie, Rape, Solowork
Series: 夫の目の前で犯●れて
Maker: Attackers
Director: 一磨
Label: 大人のドラマ
Rie membawa tas belanjaan di depan pintu rumahnya, beban tersebut menjadi pengingat akan hari panjang yang akan datang. Saat dia mencari-cari kuncinya, petugas pengantar barang itu berdeham.
“Eh, Nona Tokuoka?” dia bertanya, suaranya terdengar sedikit terkejut.
Rie menegakkan tubuh, belanjaan sejenak terlupakan. “Ya, itu aku. Apa aku melupakan sesuatu?”
Senyum si pengantar barang melebar. “Tidak, tidak sama sekali! Hanya saja… Aku sering melihatmu di minimarket dekat kampus. Kamu manajernya, kan?”
Percikan pengakuan muncul di mata Rie. “Shuichi? Apakah itu kamu? Dari klub ilmu komputer?”
Tawa pun menggelegar di antara mereka, sebuah jembatan yang dibangun atas kenangan masa-masa mahasiswa mereka. Rie ingat Shuichi, yang selalu ceria dan cepat dalam bercanda, sangat kontras dengan sikap seriusnya sebagai manajer toko.
ADN-161 Suzu Harumiya SubIndo Mereka mengenang beberapa momen yang dicuri, saling menceritakan tahun-tahun yang telah berlalu. Rie mengetahui tentang jalur baru Shuichi sebagai sopir pengiriman, yang jauh dari cita-cita codingnya. Dia, sebaliknya, terkesan dengan pendakian Rie menjadi manajer toko di usia yang begitu muda.
Bunyi bel pintu yang terus-menerus memecahkan mantranya. “Yah,” kata Rie, ada sedikit penyesalan dalam suaranya. “Panggilan tugas. Senang bertemu denganmu lagi, Shuichi.”
“Demikian juga, Ms. Tokuoka,” jawabnya, ada sedikit nada menggoda dalam suaranya. “Mungkin lain kali aku bisa menyampaikannya tanpa harus bergosip di lingkungan sekitar?”
Rie terkekeh, senyuman tulus menghiasi bibirnya untuk pertama kalinya hari itu. Saat dia menutup pintu, kehangatan menyebar ke dalam dirinya. Pertemuan tak terduga ini merupakan pelarian singkat namun menyenangkan dari kesibukan sehari-hari, sebuah pengingat akan hubungan yang terjalin di tempat-tempat tak terduga. Barangkali, pikir Rie, momen-momen kecil kenangan bersama ini adalah khazanah terpendam dalam perjalanan hidup.